Pasca gempa, warga Sembalun bangkit dengan bawang putih

Pasca gempa menjadi penyemangat untuk bangkit kembali memelihara ladang.

Salah satu penyangga utama bawang putih nasional adalah Sembalun Lombok Timur yang sekaligus menjadi penghasil utama varietas Sangga Sembalun di Indonesia./dok Kementerian Pertanian

Kementerian Pertanian kembali menegaskan target swasembada bawang putih pada 2021. Salah satu penyangga utama bawang putih nasional adalah Sembalun Lombok Timur yang sekaligus menjadi penghasil utama varietas Sangga Sembalun di Indonesia.

Tidak terasa, tepatnya pada 25 Agustus 2018 atau tiga bulan lalu, Sembalun Lombok Timur terkena dampak Gempa Bumi dan puncak gempa terjadi pada 5 September 2018. Hal itu tentunya memberikan dampak  bagi petani bawang putih di Sembalun yang selama ini dikenal sebagai petani yang gigih dalam mewujudkan swasembada 2021. 

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur mengatakan, potensi bawang putih mencapai 5.000 Ha. Luas tanam selama setahun mencapai 2.000 Ha. Pada 2018 alokasi APBN mendukung kawasan bawang putih seluas 1.642 Ha dengan total kebutuhan benih 1.149 ton. "Ketersediaan benih kami pasok dari Sembalun sekaligus membantu para penangkar untuk memasarkan benihnya pasca gempa. Saat ini petani kembali bergairah dan semangat turun  menjaga pertanaman di lapangan karena kondisi sudah normal seperti biasa," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/10). 

Ketua kelompok tani Sembalun Bumbung Hijau Anhar, mengatakan, kelompok tani binaannya mengelola 50 Ha dan terkelola baik pasca gempa bahkan anggota kelompoknya semakin giat dan semangat ke lahan.  

Hal senada di tambahkan oleh Ketua Kelompok Sembalun Horti 441  Aziz, sekaligus menjadi penggerak pengembangan bawang putih di Sembalun. Dia menyebutkan, petani bawang putih terlihat sangat antusias. Terlihat dari kondisi ladang yang semakin ramai sejak subuh sampai siang hari. Hal ini terjadi karena petani sadar, pasca gempa menjadi penyemangat untuk bangkit kembali memelihara ladang.