Pasien Covid-19 disarankan tak puasa

Anjuran untuk tidak berpuasa berlandaskan kekhawatiran mengurangi kekuatan imun tubuh sehingga rentan diserang virus corona.

Petugas kesehatan yang dilengkapi dengan APD memeriksa suhu salah satu penumpang yang turun di terminal Alang Alang Lebar Palembang,Sumsel, Senin(20/4/2020). Foto Antara/Feny Selly

Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 disarankan untuk tidak berpuasa selama Ramadan 1441 H, karena dikhawatirkan imun tubuhnya masih belum kuat melawan virus corona. Mereka yang berstatus orang dalam pemantauan atau ODP serta pasien dalam pengawasan atau PDP, juga lebih disarankan untuk melakukan hal yang sama.

Ketua Bidang Hukum dan Humas DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia  (Persagi) Andriyanto mengatakan, ODP dan PDP harus selalu mengonsumsi makanan seimbang, tinggi oksidan dan omega 3, serta banyak minum air panas dan herbal.

"Apalagi pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dan sudah dirawat di rumah sakit darurat atau rujukan. Itu sudah jelas tidak boleh puasa," kata Andriyanto di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/4).

Menurutnya, pasien coronavirus harus mengonsumsi menu makanan dengan prinsip diet tinggi kalori tinggi protein. Selain itu, juga makanan dengan kandungan antioksidan seperti vitamin A, C, atau E, serta kaya omega 3 sebagai antiinflamasi. Namun demikian, jumlah kebutuhan setiap orang berbeda, tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi umum penderita corona. 

Sedangkan orang tanpa gejala atau OTG yang dikarantina di rumah, kata Andriyanto, diperbolehkan berpuasa Ramadan. Namun, pasien OTG juga harus mengkonsumsi menu seimbang. Dia menyarankan agar memperbanyak lauk pauk hewani terutama ikan laut, sayuran hijau dan buah-buahan, serta memperbanyak minum minimal delapan gelas tiap hari.