Pelayanan mashariq berantakan, Kemenag dan Menteri Haji Arab Saudi turun investigasi

Kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul mulai di Arafah, Muzdalifah, lalu Mina.

Jemaah haji Indonesia di Muzdalifah, Arab Saudi. (Dok. MCH 2023)

Sejumlah masalah layanan mashariq harus diderita jemaah haji Indonesia saat menunaikan fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kementerian Agama RI dan Kementerian Haji Arab Saudi pun sepakat untuk menggelar investigasi terkait hal tersebut.

Mashariq adalah perusahaan swasta yang dipercaya oleh pemerintah Arab Saudi untuk melayani Jemaah haji.

“Kita tahu, kemarin, baik di Arafah, Muzdalifah, maupun Mina, banyak persoalan yang terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak Mashariq atau perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi. Dua hari yang lalu kita bertemu dengan Menteri Haji, untuk menyampaikan beberapa persoalan saat puncak haji. Sebelumnya, kita juga menemui Mashariq untuk melakukan protes yang keras atas pelayanan yang mereka berikan,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas usai menggelar Koordinasi Persiapan Layanan Pascaarmina di Makkah, Minggu (2/7) dalam rilis Kemenag, Senin (3/7).

Beberapa persoalan yang muncul antara lain, tenda Arafah yang sempat dimasuki jemaah non kuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jemaah kepanasan, masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, hingga keterlambatan katering untuk jemaah haji.

Hasil pertemuan dua menteri tersebut ditindaklanjuti dengan pertemuan antara tim Kemenag, Kementerian Haji dan Umrah Saudi Arabia pada hari ini. Kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul mulai di Arafah, Muzdalifah, lalu Mina.