Pembagian rapor siswa, P2G: Lakukan secara daring, jangan liburan

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia mengungkapkan, 12,5% anak terkonfirmasi positif Covid-19.

Ilustrasi PTM/Foto Disdik DKI

Semua sekolah akan membagikan laporan hasil belajar siswa semester genap. Kepala sekolah dan wali kelas diminta membagikan rapor siswa secara daring, seiring lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, siswa, orang tua, dan guru dituntut menahan diri untuk bepergian selama libur kenaikan kelas.

“Minggu-minggu ini, dalam kalender pendidikan sudah memasuki masa penerimaan rapor siswa. Kami harap, seluruh siswa, orang tua, dan guru jangan liburan pada akhir semester, setelah menerima rapor nanti. Syukuran perayaan kenaikan kelasnya cukup di rumah saja,” ujar Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6).

Ia berharap warga sekolah (dunia pendidikan) tidak memperburuk situasi pandemi. Apalagi, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan, 12,5% kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terjadi pada anak. P2G mendesak kepala daerah segera menghentikan penyelenggara uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Sebaiknya, daerah dengan positivity rate di atas 10% jangan menggelar PTM di awal tahun ajaran baru pertengahan Juli 2021 nanti.

P2G masih memperoleh laporan, bahwa ada daerah tetap gelar uji coba PTM, seperti Kabupaten Bogor, Ponorogo, Pacitan, Situbondo, Labuhan Batu Utara, Kota Medan, Kabupaten Tanah Datar, hingga Kabupaten Bima. Bahkan, saat siswa sudah tuntas ujian kenaikan kelas, guru masih harus pergi ke sekolah.

Ia meminta Kemendikbud-Ristek menyiapkan pedoman masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS)/masa orientasi sekolah (MOS). Sebab, kegiatan MPLS/MOS berpotensi menularkan Covid-19. Apalagi, ada ancaman varian baru Covid-19 yang telah menyebar. Pedoman MPLS/MOS perlu dibuat agar pelaksanaan tetap aman, kreatif, dan menggembirakan siswa baru. Tentunya, skema MPLS/MOS harus digelar secara daring.