Pembebasan lahan Kampung Bayam turut pengaruhi pembangunan JIS

Masih ada sekitar 74 kepala keluarga (KK) Kampung Bayam yang bertahan di pemukimannya.

Penampakan pembangunan megaproyek Jakarta International Stadium di Jakarta Utara, Selasa (6/4/2021). Alinea.id/Fatah Sidik

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro mengakui, berlarut-larutnya pembebasan lahan terdampak Jakarta International Stadium (JIS) di Kampung Bayam, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), memengaruhi pembangunan.

"Kalau persentase, memang mengalami kelambatan. Semua tidak semata-mata Kampung Bayam, tapi Kampung Bayam punya kontribusi iya," ucap Corporate Communications Manager Jakpro, Melisa Sjach, Senin (26/4) malam.

Kendala pemasangan atap stadion ikut memengaruhi. Karenanya, progres pengerjaan megaproyek di pesisir Ibu Kota itu mencapai 54,936% dari rencana 59,819% pada pekan ke-86. "Deviasinya -4,856%," jelasnya.

Berdasarkan data Jakpro, masih ada sekitar 74 kepala keluarga (KK) bertahan di Kampung Bayam. Mereka tersebar di dua blok.

Sebanyak 41 KK di antaranya, yang berada di blok A-3, telah meneken berita acara serah terima (BAST) aset, yang termasuk bagian dari rencana pemukiman kembali (resettlement action plan) dan lokasinya berada dekat stadion. Adapun 33 KK lainnya belum menandatangani BAST dengan alasan tertentu.