Pembunuh dr Mawartih sakit hati karena insentifnya dipotong

Terdapat sejumlah barang bukti yang ditemukan saat proses penggeledahan. Sebut saja berupa handphone (hp) milik korban.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Foto: polressleman.com

Polres Nabire melakukan penangkapan terhadap pembunuh Mawartih Susanty, dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan, telah menemukan beberapa DNA yang cocok dengan salah satu saksi yang sebelumnya telah diperiksa. Temuan itu berdasarkan pemeriksaan dari tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dan Puslabfor Dokkes Makassar.

“Salah satu saksi yang juga merupakan pelaku kasus tersebut yakni pria berinisial KW, seorang cleaning service di tempat kerja yang sama dengan korban. Pelaku telah mengakui perbuatannya,” kata Fakhiri dalam keterangan, Rabu (29/3).

Menurutnya, pelaku telah diamankan oleh polisi. Dari keterangan pelaku diketahui bahwa motif melakukan penganiayaan lantaran sakit hati.

"Pelaku sakit hati atas tindakan korban yang diduga memotong hasil upah insentif Covid milik pelaku pada 2020,” ujarnya.