Pemerintah diminta intens awasi peredaran makanan selama Ramadan

Penyebab kasus keracunan makanan yang kerap terjadi ialah kurangnya pengetahuan dan ketelitian konsumen.

Ilustrasi supermarket. Foto: Pixabay.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani meminta pemerintah lebih intens mengawasi peredaran makanan dan minuman pada bulan suci Ramadan. Menurutnya, masyarakat Indonesia cenderung lebih konsumtif saat bulan Ramadan. 

Disinyalir pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk  meraup keuntungan berlipat. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih intensif melakukan pengawasan peredaran makanan dan minuman sampai ke pasar tradisional di daerah-daerah.  

"Sidak harus dilakukan di pusat-pusat penjaja makanan, baik di kota maupun di daerah. Pastikan makanan takjil dan makanan siap saji yang beredar di pasaran bebas dari bahan-bahan berbahaya," ujar Netty dalam keterangannya, Sabtu (9/4).

Menurut dia, memastikan keamanan pangan adalah tugas pemerintah guna menjamin keselamatan rakyat. Dia berpendapat, tingginya peredaran makanan dan minuman yang mengandung zat-zat berbahaya karena masih ada pembelinya. 

"Masih banyak  masyarakat yang tidak paham dan  tidak bisa mengenali makanan yang mengandung zat bahaya tersebut," katanya.