Pemerintah harus perhatikan kematian pasien Covid-19 jalani isoman

Berdasar data LaporCovid-19, sebanyak 265 pasien Covid-19 meninggal saat melakukan isoman di rumah selama Juni hingga 2 Juli 2021.

Ilustrasi pemakaman jenazah menggunakan protokol Covid-19. Alinea.id/Oky Diaz

Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati, meminta, pemerintah memberikan perhatian khusus kasus kematian pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Menurut dia, kelangkaan oksigen dan obat, penuhnya keterisian tempat tidur rumah sakit, dan sulitnya mendapatkan ambulance karena kasus Covid-19 jadi pemicu kematian tinggi pasien isolasi mandiri.

"Bisa dicek di lapangan, betapa sulitnya pasien yang isoman mendapatkan tabung oksigen dan obat-obatan terutama untuk golongan antivirus dan antibiotik. Belum lagi masalah kapasitas rumah sakit yang sudah penuh, termasuk sulitnya mendapatkan mobil ambulance bagi pasien yang darurat Covid-19," kata Kurniasih kepada wartawan, Rabu (14/7).

Berdasar data LaporCovid-19, kata Kurniasih, sebanyak 265 pasien Covid-19 meninggal dunia saat melakukan isoman di rumah selama Juni hingga 2 Juli 2021. Data tersebut, dihimpun berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di media sosial seperti Twitter, berita online dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19.

Sebanyak 265 Korban jiwa tersebut tersebar di 47 kota/kabupaten dari 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau dan Nusa Tenggara Timur (NTT).