AJI sebut pemerintah layak dicurigai terkait peretasan media

AJI Indonesia mengendus ada upaya meredam sikap kritis media.

Foto Ilustrasi/Pixabay.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Abdul Manan mengatakan, pemerintah layak dicurigai terkait peretasan sejumlah situs media online. Pasalnya, sasaran peretasan merupakan situs pemberitaan media daring yang cukup kritis.

Di sisi lain, serangan peretasan terstruktur, terencana, dan terkesan bukan dilakukan orang-orang iseng. Misalnya, dalam kasus peretasan Tirto.id, terhapusnya pemberitaan terkait klaim obat Covid-19 menimbulkan kesan sangat kuat keterlibatan pemerintah.

“Ada intensi yang sangat jelas bahwa ini bagian dari upaya meredam sikap kritis media terhadap pemerintah. Karena kita tahu yang menjadi sasaran ini media yang pemberitaannya cukup membuat pemerintah tidak senang. Juga berita-berita lain yang memang mengesankan pemerintah tidak siap (menghadapi pandemi Covid-19),” ujar Manan dalam diskusi virtual, Senin (24/8).

Menurut Manan, peretasan ini merupakan ancaman siber baru yang harus diantisipasi ke depannya. Serangan siber ini dimaksudkan sebagai peringatan kepada berbagai media agar berhenti bersikap kritis dengan mempersoalkan kebijakan pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

Jika pemerintah ingin terbebas dari asumsi pelaku peretasan, maka sebaiknya dibuktikan dengan mengusutnya tuntas. Serangan siber terhadap lima situs pemberitaan daring tidak bisa ditoleransi.