Pemerintah percepat penanganan kasus gangguan ginjal akut

Beberapa langkah disiapkan, sudah berjalan seperti penguatan sosialisasi kepada keluarga dan tindakan kuratif seperti pemberian antidotum.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti memberi keterangan pers di Graha BNPB Jakarta, Rabu (18/3/2022). Humas BNPB/Danung Arifin

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti menegaskan, pemerintah mempercepat penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak. Beberapa langkah disiapkan, bahkan sudah berjalan seperti penguatan sosialisasi kepada keluarga dan tindakan kuratif seperti pemberian antidotum.

Antidotum adalah penawar racun. Menurut Brian pemerintah membeli antidotum Fomepizole dari Singapura dan Australia dalam jumlah besar. Dalam penanganan kasus yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pasien yang mendapatkan terapi antidotum menunjukkan perbaikan signifikan.

Selain itu, pemerintah memperkuat surveilans untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Melalui surveilans akan diketahui akurasi dan keterpaduan data terkait kasus gangguan ginjal. Sehingga kebijakan penanganan yang dirumuskan berbasis bukti serta memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat.

"Kami melihat masih ada potensi banyak kasus yang belum terdata dengan baik. Agar ini tidak menjadi fenomena gunung es, maka kegiatan surveilans diperkuat," kata Brian.

Surveilans adalah kegiatan pengamatan penyakit secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi penyakit serta faktor-faktor yang mempengaruhi pada masyarakat. Melalui kegiatan ini, penanggulangan dan tindakan akan lebih efektif.