Pemerintah sebar sms berantai tangkal hoaks coronavirus

Masyarakat diminta turut ambil bagian mencegah penyebaran berita hoaks.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Dedi Syarif (kanan) didampingi Direktur Rumah Sakit Eka Hospital Feirlita Kuswandy (tengah) dan dokter spesialis paru Rumah Sakit Eka Hospital dr. Paulus Arka Triyoga (kiri) saat konferensi pers terkait pasien suspect corona di Rumah Sakit Eka Hospital, Cibubur, Bogor, Jawa Barat. Foto Antara//Yulius Satria Wijaya/foc.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan sedang menyiapkan mekanisme pengiriman short message service (SMS) atau pesan berantai untuk menangkal hoaks coronavirus. Kendati demikian, ia meminta agar masyarakat turut ambil bagian mencegah penyebaran berita hoaks.

“Lagi disiapkan melalui (SMS) blast. Tapi, sama-sama ya, ini bukan Kominfo saja, tapi seluruhnya, kepentingan kita semuanya. Setiap ada yang mendapat itu (hoaks) tolong di-blast, ini hoaks, ini disinformasi, ini salah," kata Johnny dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (3/2).

Menurut Johnny, jika dilakukan bersama-sama, cara tersebut dinilai lebih efektif. Sebab, apabila kementerian yang dipimpinnya saja yang melakukan tindakan menangkal hoaks, dikhawatirkan tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat.

"Kami bersama-sama (tangkal hoaks). Ini juga bukan Indonesia. Masalah coronavirus bukan masalah Indonesia saja, ini masalah dunia. Semua negara memperhatikannya," ucap dia.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan merencanakan SMS blast untuk menanggulangi berita bohong.