Pemerintah siapkan opsi evakuasi WNI negatif coronavirus di kapal pesiar

Opsi evakuasi yang disiapkan melalui jalur udara dan laut.

Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan kata sambutan pada Malam Syukuran dan Apresiasi Tim Kemanusiaan Pelepasan WNI dari Wuhan dengan Masyarakat Natuna di Gedung Sri Serindid, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2/2020). Foto Antara/Muhammad Adimaja

Pemerintah tengah mematangkan rencana evakuasi terhadap awak kapal pesiar Diamond Princess berkebangsaan Indonesia, yang dikarantina di Yokohama, Jepang, karena coronavirus. Ada sejumlah opsi yang disiapkan untuk proses evakuasi ini.

"Pemerintah berinisiatif untuk segera mengevakuasi. Ada beberapa opsi dan masih kita konsultasikan dengan Bapak Presiden, nanti akan menunggu keputusan Bapak Presiden," kata  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Muhadjir Effendy di kantornya, Jakarta, Kamis (20/2).

Rencana evakuasi ini menjadi pembahasan dalam rapat terbatas dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Kantor Kemenko PMK.

Dalam rapat tersebut, mengemuka opsi evakuasi melalui jalur udara dan laut. Menurut Muhadjir, evakuasi laut rencananya akan dilakukan menggunakan kapal rumah sakit KRI dr Soeharso-990 milik TNI Angkatan Laut. 

"Kita sudah hitung berapa keuntungan dan kelemahannya. Opsi lainnya akan dijemput lewat udara. Tapi secara detail belum bisa kita sampaikan karena harus sampaikan dulu ke Presiden," katanya.