Pemerintah tetapkan awal puasa Ramadan besok

Sidang isbat penetapan awal Ramadan dihadiri berbagai perwakilan ormas, termasuk MUI.

Menteri Agama saat memberikan arahan pada Silaturahmi Forum Kakanwil Kemenag se-Indonesia di Jakarta, Senin (12/4/ 2021)/Foto dok kemenag/Sugito.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada Selasa (13/4) besok. Keputusan tersebut berdasarkan sidang isbat penentuan awal puasa tahun 2021, di Kantor Kementerian Agama Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (12/4), diumumkan langsung Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Sidang isbat dihadiri berbagai perwakilan organisasi masyarakat (ormas) dan negara-negara sahabat, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Di sidang isbat tadi, kami mendapatkan laporan sudah ada 13 orang yang di bawah sumpah menyaksikan bahwa hilal sudah dilihat, sehingga keputusan dari sidang isbat tadi tanpa ada perbedaan, tanpa ada disenting opinion, bersepakat kami menetapkan bahwa 1 Ramadan 1442 Hijriyah jatuh pada tanggal 13 April,” ujar Gus Yaqut, sapaan akrabnya.

Sementara itu, anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya menyebut, ijtimak (peristiwa bumi dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama) terjadi pada Senin (12/4) sekitar pukul 09.31 WIB. Ketika matahari terbenam, kata dia, ijtimak sudah terjadi di seluruh Indonesia.

Misalnya, sambung Cecep, di pos obervasi bulan (POB) Cibeas, Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari berada pada 3,59 derajat, dengan umur bulan 8 jam 23 menit 12 detik. Jarak busur (elongasi) bulan dari matahari 4,30 derajat.

Jadi, jelasnya, hilal awal Ramadan 1442 H pada Senin (12/4) telah memenuhi kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu, tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.