Pemilu 2024, urgensi netralitas TNI di bawah komando Agus

Tidak aral berarti yang menghalangi laju KSAD, Jenderal Agus Subiyanto, menjadi Panglima TNI.

Calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, harus mampu menjamin netralitas TNI pada Pemilu 2024. Dokumentasi Setkab

Langkah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Agus Subiyanto, menjadi Panglima TNI berjalan mulus. Tidak aral berarti sejak dikirimnya Surat Presiden (Surpres) Nomor 57/Pres/10/2023 tertanggal 27 Oktober 2023 kepada DPR.

Pun demikian dengan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR dengan Agus selaku kandidat, Senin (13/11). Seluruh fraksi menyetujuinya. Dengan demikian, nama Agus hanya tinggal disahkan dalam rapat paripurna dan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kendati begitu, penunjukan Agus sebagai calon panglima TNI—menggantikan Laksamana Yudo Margono, yang akan pensiun pada 26 November 2023—bukan tanpa kontroversi. Pangkalnya, ia termasuk orang dekat Jokowi atau "Geng Solo".

Kedekatan keduanya terbangun lebih dari dasawarsa lalu. Agus pernah menjabat Dandim 0735/Surakarta pada 2009-2011 ketika Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta.

"Mungkin kebetulan waktu saya di Solo bertemu dengan Pak Jokowi," kata Agus di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin. Hubungan keduanya kembali lekat ketika dipercaya menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2020-2021.