Pemprov Banten pertimbangkan lakukan karantina wilayah 

Pemprov Banten, berhati-hati dalam mengambil kebijakan dengan pertimbangan sosial, politik, dan ekonomi.

Bupati Tangerang Zaki Iskandar (kiri), Gubernur Banten Wahidin Halim (tengah), Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi (kanan) memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi terkait Covid-19 di Pendopo Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Minggu (15/3). Foto Antara/Fauzan/aww.

Pemprov Banten mulai mempertimbangkan lockdown atau karantina wilayah. Hal tersebut, dilakukan untuk mencegah penyebaran coronavirus atau Covid-19. 

Kebijakan ini, karena Banten langsung berbatasan dengan Jakarta. Ibu kota negara itu, menempati posisi tertinggi jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesi. 

Berdasar, data Tim Gugus Tugas Nasional Covid-19, sebanyak 720 warga DKI positif Covid-19. Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan, penerapan lockdown tidak sesederhana yang dibayangkan. 

Menurutnya, lockdown tidak sekedar menolak orang yang datang dari luar. Banten, sudah terintegrasi dengan Jakarta dan sehari-harinya sebagian warga Banten bekerja di ibu kota.  

Sebab, dia mengungkapkan, Banten-Jakarta itu daerah yang sudah menjadi kawasan yang terintegrasi. jadi, susah untuk memantau pergerakan. Termasuk, kulturnya, tradisi, dan kebiasaannya. "Kami sedang cari formulasi dan format bagaimana berhadapan dengan tuntutan dan permintaan masyarakat," kata Wahidin, Senin (30/3).