Pemprov Banten waspadai titik rawan kemacetan

Dishub Banten akan berkonsentrasi mengatur lalu lintas di wilayah wisata, terutama di sepanjang jalur Pantai Anyer.

Pengendara mobil memasuki Gerbang Tol (GT) Cengkareng untuk melakukan transaksi pembayaran di Tangerang, Banten, Minggu (12/5)./AntaraFoto

Arus lalu lintas Serang-Pandeglang menjadi titik konsentrasi rawan kemacetan pada arus mudik Lebaran 2019 di Banten. Jika mulai terjadi kepadatan, Dinas Perhubungan Provinsi Banten akan memberlakukan one way dan pengalihan arus.

"Kita khawatirkan dari jalur Serang ke Pandeglang, yakni daerah Baros sampai daerah Mengger. Ke sana itu macet parah pada saat arus mudik," kata Sekretaris Dishub Banten Herdi Jauhari kepada wartawan, Senin (27/5). Potensi kemacetan itu merupakan tambahan selain jalur Tangerang-Merak.

Untuk arus balik, jelas Herdi, Dishub Banten akan berkonsentrasi mengatur lalu lintas di wilayah wisata, terutama di sepanjang jalur Pantai Anyer. Setidaknya 308 petugas disiagakan pada titik rawan kemacetan, 16 hari selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.

Sementara Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setujowarno memperkirakan pemudik sepeda motor di hajatan mudik tahunan kali ini akan meningkat 10,7% dibanding tahun 2018. Bila sebelumnya jumlah pemudik sepeda motor mencapai 6,1 juta unit, di tahun ini dapat mencapai 6,8 juta unit sepeda motor yang digunakan.

Peningkatan pemudik menggunakan motor harus jadi perhatian. Apalagi jika merujuk data Korlantas Polri, jumlah kecelakaan terbesar masih didominasi pemudik sepeda motor. Di mudik 2017 tercatat sebanyak 2.731 kecelakaan melibatkan sepeda motor. Sementara di mudik 2018 motor terlibat dalam 1.666 kecelakaan.