Pemprov Jateng klaim distribusi bansos capai 95%

Distribusi terendah terjadi di empat daerah.

Pekerja mengemas paket bansos di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Foto Antara/M. Risyal Hidayat

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengklaim, distribusi bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak pandemi coronavirus baru (Covid-19) tahap pertama mencapai 95,06% dari 610.245 penerima. Penyaluran kurang maksimal di empat dari 35 daerah.

"Yang serapannya rendah karena baru mulai Senin (22/6) kemarin. Mereka meminta sendiri konsolidasi dengan BUMDes (badan usaha milik desa) dan penyedia, sehingga mundur dan tidak sesuai dengan timeline (lini masa) provinsi," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jateng, Harso Susilo, Selasa (23/6).

Rendahnya penyaluran bansos terjadi di Rembang, Banjarnegara, Kabupaten Semarang dan Kota Magelang.

Pemprov Jateng mengalokasikan Rp1,37 triliun untuk bansos sembako kepada masyarakat terdampak pandemi. Penyaluran tahap awal dilakukan sejak Mei 2020 dan direncanakan selama tiga bulan.

Harso melanjutkan, terdapat beberapa kendala teknis dalam distribusi bansos tahap pertama. Kesalahan pemasukan akun bank oleh BUMDes dan kekeliruan menginput data penerima secara semimanual, contohnya.