Penangkapan Djoko Tjandra tidak terkait bursa calon Kapolri

IPW mendapat informasi calon Kapolri ke depan yang akan dipilih Presiden dari kalangan bintang dua.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto Facebook Neta S Pane.

Penangkapan Djoko Tjandra merupakan prestasi Polisi Malaysia. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyatakan, bahwa penangkapan buronon kasus cessie Bank Bali, dilakukan oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang kemudian diserahkan ke Polri. 

"IPW mengapresiasi, PDRM yang sudah mau mendengar aspirasi rakyat Indonesia dan membantu menangkap Djoko Tjandra dan menyerahkan buronan kelas kakap itu ke Polri," kata Neta, dalam keterangan persnya, Minggu (2/8). 

Dia menjelaskan, kerja sama yang ditunjukkan pihak Malaysia dengan Indonesia ini patut dicontoh Polri ke depan. Khususnya, NCB Interpol Polri dalam melakukan lobi ke negara-negara lain yang terdapat buronan koruptor bersembunyi di sana, mengingat masih ada 38 buronan NCB Interpol Polri di luar negeri. 

"Artinya, kerja sama internasional pasca tertangkap Djoko Tjandra perlu dilanjutkan, sehingga Polri bisa segera menangkap buronan lainnya. Misalnya, bos Gajah Tunggal Syamsul Nursalim dan Itji Nursalim yang saat ini diduga bersembunyi di Shanghai, Tiongkok," ujar Neta.

Dia melihat, kasus Djoko Tjandra maupun penangkapan buronan kakap itu tidak ada kaitannya dengan bursa calon Kapolri, apalagi pergantian Kapolri masih lama. Sebab, presiden punya kriteria sendiri tentang calon di masa depan.