Pencarian dihentikan, persoalan kecelakaan Lion Air belum usai

Menteri Perhubungan menyatakan masih menunggu laporan hasil penyelidikan terhadap black box pesawat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) didampingi Managing Director Lion Air Group Daniel Putut (kedua kiri) dan Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKKPU) Avirianto (ketiga kanan), melakukan sidak kelaikan terbang pesawat Lion Air jenis Boing 737 Max 8 yang akan terbang dibandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (4/10)./Antara Foto

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, persoalan kecelakaan Lion air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, belum usai. Meskipun Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menghentikan pencarian korban pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang tersebut.

"Memang proses pencarian tingkat pusat itu sudah selesai, tetapi saya sudah berkordinasi dengan Basarnas, mereka tetap melakukan dengan satuan-satuan yang ada di Jakarta. Kita tetap berusaha mencari black box (kotak hitam)," kata Menteri Budi di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/11).

Menurut Budi, pihaknya telah membicarakan hal itu dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dalam pembahasan dengan KNKT, kata Budi, salah satu black box yang telah ditemukan, FDR (flight data recorder), berisi hal-hal yang dibutuhkan dalam kecelakaan tersebut.

Meski demikian, Budi menekankan, persoalan terkait dengan kecelakaan Lion Air tersebut belum selesai. Nantinya akan diungkap laporan-lapran dari data yang berada dalam FDR. 

"Mengenai FDR, teknis teman-teman dari kelaikan yang menyampaikan, laporannya belum final. Menurut saya karena audit ini berkaitan dengan pesawatnya, awak pesawatnya, dan prosedur yang ada, dan hal lain secara penerbangan dari Boeing 737 Max 8. Ini belum final," katanya.