Pencarian korban hilang erupsi Semeru ditargetkan sepekan

"Pencarian pagi hingga sore dengan memperhatikan cuaca di Lumajang."

Posko pendukung penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jatim, pada Desember 2021. BPBD Jatim

Tim SAR gabungan menargetkan operasi pencarian warga yang hilang akibat awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), berlangsung selama sepekan. Hari ini (Rabu, 8/12) merupakan hari ke-5 pascaerupsi.

Komandan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru, Kolonel Inf. Irwan Subekti, menyatakan, sebanyak 22 warga masih dilaporkan hilang. Upaya pencarian difokuskan di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan Desa Curah Kobokan.

"Pencarian pagi hingga sore dengan memperhatikan cuaca di Lumajang. Hampir setiap hari, setiap sore rata-rata turun hujan. Upaya pencarian sangat dipengaruhi kondisi hujan di lapangan,” katanya, Selasa (8/12).

Danrem 083/Baladhika Jaya ini melanjutkan, upaya pencarian warga yang hilang bakal mengoptimalkan kemampuan personel di lapangan juga memakai alat berat. Kewaspadaan atas kondisi material vulkanik yang masih panas dan kondisi hujan di puncak gunung menjadi perhatian agar terhindar dari banjir lahar dingin.

Terkait dengan penambang pasir yang hilang, Irwan menyatakan, pihaknya bakal memastikan identitas korban yang kini masih dalam proses identifikasi. Sebanyak 10 dari 34 korban yang meninggal belum teridentifikasi.