Penelitian: Pusaran hoaks banyak disebarkan perempuan

Hoaks yang paling banyak diterima, dipercaya, dan disebarkan ulang oleh ibu-ibu adalah seputar keamanan, penculikan anak, dan kesehatan

Ilustrasi. Pixabay

Berita bohong atau hoaks bukanlah hal asing di era banjir informasi seperti sekarang ini. Sebuah penelitian oleh Indonesia Voice of Women (InVoW) menemukan, pusaran hoaks banyak disebarkan oleh perempuan.

Oleh karena itu, InVoW hadir sebagai lembaga pelatihan literasi media digital untuk perempuan dan aktivis perempuan dalam penanggulangan hoaks, konflik, dan advokasi isu perempuan, khususnya di Indonesia.

Dosen UMN sekaligus Co-Founder InVoW Citra Indah Lestari mengatakan, InVoW yang berdiri sejak 2017 hadir dengan memberi perhatian pada pusaran hoaks yang terjadi, terutama pada perempuan yang menjadi penyebarnya.

Citra menjelaskan, penyebaran hoaks ini tak lain tak bukan hanyalah berlandaskan rasa peduli pada keluarga, terutama pada anaknya. Seorang perempuan merasa memiliki tanggung jawab pada keluarganya.

Pihak InVoW sempat mengunjungi rumah susun (rusun), mendatangi ibu-ibu rumah tangga dan melakukan focus group discussion (FGD). Saat itu, hoaks yang paling banyak beredar diantara kelompok ibu-ibu adalah soal penculikan anak.