Pengakuan Fahri Hamzah yang merasa iba pada Ratna Sarumpaet 

Menurut Fahri, kasus hoaks yang menjerat Ratna Sarumpaet sudah selesai.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah./ Antara Foto

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah, mengaku iba ketika dirinya mengetahui kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet pada 2 Oktober 2018. Karena itu, Fahri lekas menginstruksikan petugas kepolisian untuk menindak pelaku saat mendapat kabar tersebut.

“Tanggal 2 Oktober 2018 memang saya pernah kontak beliau (Ratna Sarumpaet), tapi tidak ada jawaban. Tetapi karena media menanyakan penganiayaan Ratna, saya agak keras juga reaksinya untuk meminta aparat agar melakukan tindakan,” kata Fahri saat bersaksi untuk kasus Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/5).

Fahri menambahkan, pada 3 Oktober 2018 dirinya kembali menghubungi Ratna. Di ujung telepon, Fahri mendapati keterangan dari Ratna yang malah meminta maaf kepada dirinya. “Saya akan akhiri ini, dan sebentar lagi saya akan konpers' seperti itu,” ucap Fahri menirukan pernyataan Ratna yang disampaikan lewat telepon itu.

Meski telah dibohongi, Fahri tetap mengapresiasi sikap yang diambil Ratna. Sebab, kata dia, mengaku telah berbohong itu tidaklah mudah. Menurutnya, itu merupakan hal yang luar biasa dan tidak semua orang dapat melakukan demikian.

Fahri menilai, perkara kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet tidak perlu berlarut-larut bahkan hingga sejauh ini. Pasalnya, pengakuan yang dinyatakan aktivis kemanusiaan pada 3 Oktober 2018 ini dianggap Fahri sudah selesai.