Pengamat: Bebaskan Ba'asyir, Jokowi bisa dongkrak citra

Apabila Presiden Jokowi berani membuat keputusan yang humanis. Maka ini, menjadi hal positif bagi pemerintahannya.

Ba'asyir tiba di RSCM dengan sejumlah pengawalan ketat/ Antara Foto

Usai kunjungan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ke keluarga Abu Bakar Ba'asyir di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ba'asyir hari ini (1/3) pukul 10:30 WIB tiba di RSCM untuk mengikuti serangkaian perawatan atas sakit yang dideritanya yakni penyakit kelainan pembuluh darah. 

Sementara permintaan keluarga agar Ba'asyir dibebaskan agar bisa merawatnya di rumah dipastikan ditolak. Namun pemerintah menyetujui tokoh Islam di Indonesia keturunan Arab yang tahun ini genap berusia 80 tahun ini, dirawat di RSCM untuk mengikuti serangkaian sejumlah tes kesehatan. 

Seperti diketahui, pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia ini divonis 15 tahun penjara pada tahun 2011 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ba'asyir disebut sebagai perencana dan penyandang dana bagi pelatihan kelompok bersenjata di Aceh ini. 

Pengamat Terorisme Harits Abu Ulya menyarankan, sebaiknya pemerintah mengabulkan permintaan keluarga Ba'asyir. Lagipula, mengizinkan tokoh Islam tersebut dirawat oleh keluarga akan menguntungkan Jokowi dalam hal citra. 

"Apabila Presiden Jokowi bisa bermurah hati sebagai pemimpin mengabulkan permohonan keluarga, tentu akan sangat positif bagi citra beliau sebagai Presiden," ujar Harits kepada Alinea.id pada Kamis (1/3).