Pengimpor sampah plastik mayoritas perusahaan anggota APKI

Beberapa perusahaan menerima sampah kertas terkontaminasi plastik dari Amerika, Inggris, Australia dan Kanada.

Dua warga sedang mengais sampah. Foto: Ist

Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) bersama beberapa lembaga yang tergabung dalam Asosiasi Zero Waste Indonesia (AZWI) menginvestigasi beberapa perusaahan yang diduga terlibat kasus penyelundupan impor sampah plastik ke Indonesia. Hasilnya, terdapat 12 perusahaan terindikasi melakukan pelanggaran. 

Mayoritas perusahaan-perusahaan tersebut tergabung dalam Asosiasi Pulp Kertas Indonesia (APKI). Itu di antaranya PT Adiprima Suraprinta, PT Ekamas Fortuna, PT Dayasa Aria Prima, PT Suparma Tbk, PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin), PT Megasurya Eratama, PT Mekabox International, PT Mount Dreams Indonesia, PT Surabaya Mekabox, Pindo Deli, PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang, dan PT Fajar Surya Wisesa Tbk.

“Itu semua kami pantau dan informasikan bahwa yang mendatangkan sampah adalah perusahaan. Kemungkinan jumlahnya akan bertambah karena masih banyak perushaan industri kertas daur ulang di Indonesia. Misalnya yang masuk APKI saja ada 62,” kata Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi di Jakarta.

Prigi menjelaskan, beberapa perusahaan itu menerima sampah kertas terkontaminasi plastik dari negara-negara seperti Amerika, Inggris, Australia, dan Kanada. Prigi meminta pemerintah segera menindaklanjuti hal tersebut.

Menurut Prigi, jika hal ini tak ditangani serius banyak daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat akan semakin terkontaminasi dengan sampah. Apalagi di Jawa Timur seperti di Desa Bangun, Kecamatan Mojokerto dan Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.