Muhadjir: Peniadaan mudik tak berhasil 100% bukan berarti gagal

Menko PMK akui tak mudah antisipasi arus mudik Lebaran.

Ilustrasi mudik Lebaran/Foto Antara

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku tidak mudah mengantisipasi arus mudik Idulfitri 1442 H. Namun, diakui jumlah pemudik tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.

"Karena ini kan bicara tentang orang, mobilitas, susah untuk dipastikan. Tetapi apa yang sudah dilakukan Pak Menhub, aparat kepolisian dan TNI di dalam melakukan penyekatan dan penindakan ketika berangkat, saya kira ini sangat berharga untuk dijadikan dasar kita membijaksanai menyambut kedatangan mereka arus balik ini,” ujar Muhadjir dalam keterangannya, Senin (17/5).

Pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik Idulfitri 1442 H, kata dia, telah dievaluasi. Ia mengklaim, secara umum aturan tersebut telah berjalan cukup bagus. “Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100% tapi bukan berarti gagal sama sekali,” ucapnya.

Berkaca dari data historis penanganan peniadaan mudik pada 2020, pemerintah telah memperketat jalur-jalur tikus “Kita pelajari secara detail, kemudian modus operandi mereka yang nekat dengan cara-cara yang menurut mereka kreatif tapi sebetulnya itu tidak terbukti juga sudah kita antisipasi,” tutur Muhadjir.

Berdasarkan data kepolisian pada tahun 2021, jumlah pemudik berkisar 1 juta orang. Jumlah tersebut diklaim berkurang signifikan dibandingkan tahun lalu. Maka, disebutnya kebijakan peniadaan mudik berjalan cukup efektif.