Pentingnya masyarakat patuhi larangan mudik Lebaran

Kasus positif Covid-19 selalu melonjak signifikan usai libur panjang. Ini tecermin dalam pengalaman pada 2020 lalu.

Sejumlah bus terparkir di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (30/3/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Mobilitas masyarakat saat libur panjang berdampak pada kanaikan kasus positif Covid-19. Ini tak terbantahkan karena berdasarkan data, kasus terkonfirmasi bahkan melonjak hingga lebih dari 100%.

Data Satgas Covid-19 menyebutkan, kasus positif mencapai 69%-93% pascalibur Idulfitri 22-25 Mei 2020, sedangkan libur 15-17 Agustus 2020 naik sebesar 58%-188%. Sementara itu, libur akhir Oktober tahun lalu menyebabkan kasus terkonfirmasi meningkat sebanyak 17%-22%.

Karenanya, pakar virologi dan imunologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Mohamad Saifudin Hakim, mendukung larangan mudik Lebaran 2021. "Kebijakan yang tepat," katanya, Sabtu (17/4).

Pemerintah diminta gencar menyosialisasikan larangan mudik serta menegakkan peraturan ddengan tegas. Sedangkan masyarakat diharapkan mendukung kebijakan tersebut sehingga efektif menekan laju penularan Covid-19.

Ahli penyakit tropik dan infeksi, dr Erni Juwita Nelwan, menambahkan, masyarakat perlu membatasi pergerakan hanya untuk hal yang betul-betul darurat. Alasannya, risiko penularan Covid-19 masih ada.