IPO: Penunjukan stafsus dari milenial hanya politik akomodatif

Terpilihnya stafsus baru dari kalangan milenial dinilai hanya praktik bagi-bagi kursi.

Diskusi bertajuk

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (21/11) mengumumkan staf khusus (stafsus) kepresidenan yang baru. Ketujuh stafsus baru tersebut terdiri dari perwakilan generasi milenial.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syahputra menilai bahwa penunjukan stafsus kepresidenan dari kalangan milenial hanya sebagai politik akomodatif. Pasalnya, nama-nama yang terpilih adalah orang-orang yang dulunya ikut sebagai tim sukses pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.

"Kita bisa lihat dari karakter tujuh stafsus adalah yang mendukung di pilpres 2019 dan di antaranya memang ada yang memimpin organisasi pendukung Pak Jokowi," kata Dedi dalam diskusi di Ibis Hotel, Jakarta, Sabtu (23/11).

Di lain sisi, menurut Dedi, presiden ingin menunjukkan bahwa dipilihnya generasi milenial sebagai bentuk kepeduliannya untuk merangkul kalangan muda di pemerintahan.

"Tapi saya lebih berat ke yang pertama. Akomodasi untuk mereka yang sudah berjuang untuk pemenangan pilpres," ujar Dedi.