Penyebab gagalnya PSBB Jakarta bendung Covid-19

Sedikitnya ada 4 faktor yang menyebabkan PSBB tidak efektif menekan penyebaran Covid-19.

Petugas menghalau pengendara motor yang akan masuk Ibu Kota karena tak mengenakan masker saat penerapan PSBB di perbatasan Kota Tangerang Selatan dengan DKI Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Foto Antara/Muhammad Iqbal

"Kami memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat menyampaikan keterangan pers di Balai Kota, Rabu (22/4) malam.

Keputusan itu nampaknya sudah dapat diprediksi tanpa kalkulasi rumit, mengingat kurva penyebaran coronavirus anyar (Covid-19) di Ibu Kota masih merangkak naik kala PSBB dilaksanakan per 10 April 2020.

Anies mengakui fakta tersebut. Dirinya mengungkapkan, terjadinya transmisi virus SARS-CoV-2 di Jakarta dipengaruhi beberapa faktor. Masyarakat belum taat, banyak terjadi pelanggaran, ratusan perusahaan nonesensial tetap beroperasi–dengan mengantongi izin Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan masih ada kerumunan massa.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melanjutkan, keputusan memperpanjang PSBB juga dengan mempertimbangkan masukan dari ahli di bidang penyakit menular dan diskusi yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta. Opsi karantina kesehatan fase kedua ini bakal dilanjut 28 hari, 24 April-22 Mei 2020.