Penyelenggaraan ibadah haji RI lebih kompleks daripada negara lain

Setidaknya terdapat 3 hal yang jadi sorotan BPKH perihal pengelolaan dan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

Anggota BPKH, Amri Yusuf (tengah), mengungkapkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji RI lebih kompleks daripada negara lain. Alinea.id/Gempita Surya

Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia menjadi salah satu yang kompleks dibandingkan negara-negara lain. Setidaknya terdapat 3 hal yang jadi sorotan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam mengelola dan menyelenggaran ibadah haji tahunan di Tanah Air.

"Indonesia itu negara terbesar yang mengirimkan jemaah haji. Kurang lebih kuota jemaah haji Indonesia itu 220.000 setiap tahunnya," kata anggota BPKH, Amri Yusuf, dalam diskusi biaya haji 2023 di Jakarta, Jumat (17/2). Jumlah ini setara kuota jemaah haji 20 negara.

Kedua, ujar Amri, rumitnya penyelenggaraan haji di Indonesia juga terkait penentuan biaya yang dilakukan melalui proses panjang. Apalagi, melibatkan DPR.

"Proses penentuan biaya haji tiap tahun itu harus dirundingkan dengan parlemen. Pemerintah tidak bisa serta merta menetapkan biaya haji tanpa approval parlemen," tutur dia.

Amri menyebut, penentuan biaya haji sebelum 2017 hanya dilakukan pemerintah dan anggota DPR. Namun, setelah dibentuk pada 2018, BPKH turut dilibatkan dalam perundingan penentuan biaya haji.