Penyiraman soda api di Jakbar, polisi soroti korban seluruhnya perempuan

Kepada polisi, FY hanya mengaku pernah terjatuh dan mengalami luka robek di bagian kepala.

Polisi menunjukkan tersangka penyiraman air keras, VY saat rilis kasus tersebut di Mapolda Metro Jaya, Jakarta. Antara Foto

Pihak kepolisian telah memeriksa kondisi psikologis pelaku penyiraman soda api di sejumlah wilayah Jakarta Barat berinisial FY. Dari hasil pemeriksaan, terdapat indikasi atau aroma balas dendam kepada perempuan. Itu diketahui berdasarkan keterangan pria berusia 29 tahun itu yang mengaku kurang mendapatkan perhatian dari kakaknya yang seorang perempuan.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, mengatakan tes psikologi perlu dilakukan karena sampai saat ini belum diketahui motif pelaku menyiramkan soda api kepada sejumlah korbannya. Kepada polisi, FY hanya mengaku pernah terjatuh dan mengalami luka robek di bagian kepala. Selain itu, ia juga mengaku kurang mendapatkan perhatian dari kakaknya.

“Walaupun sudah dicek sama penyidik kita, kakaknya sebetulnya cukup memperhatikan. Tapi pertanyaannya kenapa korbannya perempuan semua? Karena kakaknya ini perempuan. Itu alasan yang bersangkutan merasa kurang diperhatikan,” kata Gatot Eddy dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (18/11).

Gatot menuturkan, hasil penyelidikan pihaknya mengungkap FY merupakan orang yang sama dalam melakukan penyerangan kepada sejumlah korban dengan cairan soda api. Kesimpulan tersebut diketahui berdasarkan hasil uji laboratorium forensik (labfor) yang menunjukan, bahwa dari tiga tempat kejadian perkara (TKP), soda api yang digunakan berjenis sama dan juga dibeli di tempat yang sama.

"Sedangkan uji labfor itu menunjukkan pada tiga TKP yang sudah kita datangi, soda api yang dia beli dari satu toko di daerah Kembangan (Jakarta Barat) sama semuanya. Jadi dapat dikatakan bahwa sudah positif, tiga TKP itu pelaku FY yang melakukan penyiraman soda api kepada korban yang sudah melaporkan," ujar Gatot.