Peran ibu krusial dalam menanamkan pendidikan antikorupsi

Mendidik nilai-nilai antikorupsi kepada anak sebaiknya bermula dari keluarga. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) dan Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid (kanan) menjadi pembicara pada acara diskusi "Kartini Anti Korupsi 2019" di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4)./AntaraFoto

Ketua Hubungan Internasional PP Muslimat Nahdlatul Ulama Yenny Wahid menegaskan adanya hubungan erat antara korupsi dengan kesetaraan gender. 

"Ada korelasi langsung antara perempuan dengan korupsi yang rendah, makin terlibatnya perempuan dan makin tinggi gender equality, maka tingkat korupsinya rendah," tutur Yenny dalam talkshow bertajuk Perempuan Bisa Apa dalam Mencegah Korupsi, Kekuatan Perempuan Inspirasi Perubahan, yang berlangsung di Gedung KPK ACLC, Jakarta Selatan, Jumat (26/4).

Menurut Yenny, seorang ibu memiliki peran yang vital dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada anak-anak. 

"Setelah jadi ibu, saya bersyukur jadi perempuan. Kita punya hak yang luar biasa, menularkan nilai-nilai kepada anak. Punya hak mengukir sejarah bangsa, dinamika masyarakat. Jadi amat luar biasa peran ibu dalam memerangi korupsi," ujar Yenny.

Itulah sebabnya perempuan memiliki banyak kesempatan untuk turut mewarnai lingkungan sekitarnya. Ibu bisa mengajarkan pendidikan moral kepada anak-anaknya terkait perilaku koruptif yang bukan saja merugikan dirinya, melainkan juga masyarakat.