Perang melawan narkoba di balik layar pandemi Covid-19

Jumlah kasus narkoba tiba-tiba meroket dalam dua bulan terakhir.

Ilustrasi peredaran narkotika selama pandemi Covid-19. Alinea.id/Dwi Setiawan

Alih-alih surut, kejahatan terkait narkotika tetap marak selama masa pandemi Covid-19. Sempat turun signifikan pada awal pandemi, menurut catatan Bareskrim Polri, kriminalitas terkait narkotika meroket pada Juni dan Juli. 

"Kalau dari sisi barang bukti memang ada peningkatan dari bulan ke bulan dibanding awal pandemi Covid-19. Kalau sebelumnya sih rata-rata aja. Tapi, setelah pandemi awal, dua bulan terakhir ini terlihat naik," ujar Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Wawan Munawar kepada Alinea.id di Jakarta, Jumat (7/8).

Tak hanya pemain-pemain kecil, Wawan memaparkan, jaringan besar juga turut beraksi di tengah pandemi. Ia mencontohkan pengungkapan kasus narkoba dengan barang bukti sabu seberat 200 kilogram di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini. 

Kasus itu bermula dari terendusnya pengiriman narkoba lewat jalur laut. Dari hasil penyidikan, polisi mendapat informasi pengiriman barang haram dari Myanmar menuju Indonesia via Malaysia. Barang itu dikirim dalam kontainer. 

"Lalu di Malaysia dibongkar menggunakan kapal kayu, terus masuk ke wilayah Kepri (Kepulauan Riau). Dari Kepri, barang masuk ke Babel (Bangka Belitung). Tapi, kapal kayu itu hanya tek-tok aja di Kepri terus ke Babel,"