Akademisi: Perlu campur tangan ahli agama untuk lawan konten tak sehat

Dunia kini dilanda firehouse of falsehood atau semburan dusta. Perlu campur tangan ahli agama untuk menjelaskan fakta.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Konten agama yang tidak sehat atau merugikan berbagai pihak, banyak tersebar di era digital ini. Oleh karena itu, penting bagi umat untuk memperkuat dakwah yang damai serta membuat ruang internet menjadi sehat dan positif. Hal itu disampaikan oleh Akademisi UIN Alauddin Makassar Alim Syariati, dalam Workshop Literasi Digital, dikutip Sabtu (6/5).

Menurut Alim, kondisi tersebut menunjukkan dunia kini dilanda firehouse of falsehood atau semburan dusta. Oleh karena itu, perlu campur tangan ahli agama untuk menjelaskan kepada umat tentang mana yang dusta dan mana yang berupa fakta. Menurut dia, ahli agama sekarang ini pun dituntut agar cakap digital.

"Ahli agama di era sekarang ini harus paham dasar-dasar digital, memahami bagaimana mencari dan memilah informasi di ruang digital, serta memahami penggunaan aplikasi percakapan maupun media sosial," katanya.

Alim menambahkan, peran penyuluh agama adalah memberi keyakinan bagi umat bahwa ilmu agama itu ilmu yang mahal dan mulia. Oleh karena itu, ahli agama harus percaya diri dan senantiasa menginformasikan kebenaran kepada seluruh umat. Ruang digital bisa menjadi medium untuk menyampaikan informasi tersebut.

Sekretaris Yayasan Pendidikan Cendekia Utama Meithiana Indrasari mengatakan, dakwah damai bisa dibuat dengan menyebarkan pesan-pesan toleransi serta mempromosikan nilai-nilai agama yang baik dan inspiratif. Terlebih, saat ini banyak terdapat aplikasi atau platform belajar kitab suci, baik Al-Qur'an maupun kitab lainnya.