Bicara siasat media kala pandemi, Pertamina gelar seminar virtual untuk jurnalis Dumai

Seminar diikuti oleh 30 jurnalis Kota Dumai dan sekitarnya .

Seminar dengan tema “Siasat Media Kala Pandemi Covid-19" yang diikuti oleh 30 jurnalis Kota Dumai dan sekitarnya serta menghadirkan pembicara kompeten, Rabu (23/9/2020). Foto dokumentasi Pertamina.

PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit II Dumai kembali menyelenggarakan seminar virtual bertajuk Energik Talks untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi di kala pandemi. Mengangkat tema “Siasat Media Kala Pandemi Covid-19", seminar ini diikuti oleh 30 jurnalis Kota Dumai dan sekitarnya serta menghadirkan pembicara yang kompeten, Rabu (23/9). 

Dalam sambutan pada seminar yang dilaksanakan melalui aplikasi zoom meeting ini, Brasto Galih Nugroho Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina RU II menyatakan seminar ini dilaksanakan untuk tetap menjaga silaturahmi antara Pertamina dengan insan pers di tengah masa pandemi.

Ia menjelaskan memang terdapat pergeseran pola komunikasi dengan para pemangku kepentingan tidak terkecuali dengan para jurnalis. Jika sebelumnya Pertamina RU II kerap menyelenggarakan kegiatan-kegiatan rutin seperti kegiatan media visit, media tour hingga media gathering di samping undangan peliputan, pada rentang waktu Maret hingga September 2020 ini intensitas kegiatan tersebut tercatat jauh berkurang. Namun demikian, Pertamina RU II terus berupaya untuk tetap menjaga silaturahmi salah satunya melalui implementasi program virtual ini. 

Hal ini pula yang mendasari diangkatnya tema “Siasat Media Kala Pandemi Covid-19" yang diharapkan dapat membuka perspektif baru bagi insan pers Kota Dumai mengenai siasat atau trik dalam memenuhi tuntutan profesi di tengah pandemi Covid-19. 

“Tema ini kami pilih secara khusus berkaitan dengan peran media sebagai garda terdepan dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Di tengah pandemi ini, media perlu mengatur strategi agar dapat tetap menciptakan karya jurnalistik yang berkualitas walaupun dengan segala keterbatasan yang ada,” kata Brasto.