Perubahan seleksi mahasiswa PTN akan berdampak terhadap guru

Kemendikbud mentransformasi seluruh sistem masuk perguruan tinggi negeri (PTN) bagi calon mahasiswa baru (maba).

Universitas Indonesia (UI), salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) yang terletak di Kota Depok, Jabar. Dokumentasi UI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merombak sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru (maba) perguruan tinggi negeri (PTN). Transformasi ini, yang mencakup tiga jalur, diklaim akan membawa dampak yang luar biasa.

Rektor Unversitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, menilai, dampak perubahan kebijakan penerimaan maba PTN akan berpengaruh terhadap para guru. Pangkalnya, siswa kelas 3 SMA takkan lagi selektif untuk unggul dalam mata pelajaran tertentu.

"Guru-guru yang memang bidang eksak, [seperti] kimia-fisika, mereka mendapat perhatian. Jadi, mata pelajaran lain tidak menjadi prioritas bagi mereka. Sehingga, dengan kebijakan sekarang 50% seluruh rata-rata mata pelajaran diperoleh nilainya di SLTA, itu akan menjadi salah satu indikator untuk kelulusan mereka. Saya kira, hal ini memberikan dampak guru dan murid sehingga proses pembelajaran akan semakin baik dan tidak ada diskriminasi," tuturnya dalam webinar "Merdeka Belajar", Rabu (7/9).

Lebih jauh, Ganefri mengungkapkan, tidak lebih dari 50% lulusan SMA/sederajat berniat mendaftar di PTN. Rendahnya angka ini lantaran rendahnya rasa kepercayaan diri dalam mengikuti seleksi. Sekitar 90.000-an orang mendaftar sebagai calon maba PTN setiap tahunnya.

Kepercayaan diri masyarakat kelas ekonomi lemah lebih rendah. Pangkalnya, cemas bersaing dengan para pendaftar yang berasal dari kelompok berada. Oleh karena itu, butuh dukungan moral.