Pesan Letkol Dono sebelum tewas, puisi Yenny Wahid jadi isyarat

Letkol Dono Kuspriyanto merupakan sosok baik yang senang bernyanyi dan dekat dengan semua teman

Sejumlah anggota TNI memanggul jenazah korban penembakan anggota TNI Letkol CPM Dono Kuspriyanto saat akan dimakamkan di Pemakaman Pahlawan Dreded Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018). Letkol CPM Dono Kuspriyanto tewas dalam insiden penembakan di Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (25/12) malam. ANTARA FOTO

Sebelum tewas tertembak, Letkol CPM Dono Kuspriyanto ternyata sempat mengirimkan pesan obrolan di grup alumni SMA berisikan pesan-pesan Islami dan muhasabah atau introspeksi diri. Kisah yang dibagikan Letkol Dono merupakan sebuah video tentang Chica Koeswoyo.

Hal itu diungkapkan Budi Hendra Jaya (56), teman sekolah korban yang ikut menghadiri pemakamanmnya di Taman Bahagia Dreded, Bondongan, Kota Bogor. Budi ketika itu memperlihatkan sebuah video dan isi pesan yang dikirim Letkol Dono 2 jam sebelum ditemukan tewas.

"Saya tidak menyangka kejadian ini. Kaget juga karena pukul 21.00 WIB dia masih mengirimkan pesan di grup WhatsApp berisi pesan-pesan bagus," kata Budi.

Budi menceritakan kiriman video dan pesan yang dibagikan Letkol Dono merupakan berisi cerita kisah nyata tentang Chicha Koeswoyo yang memilih memeluk agama Islam. Kisah yang dikirimkan oleh Letko Dono berjudul "Mamaku perempuan luar biasa #1". Bercerita tentang pengalaman pribadi dari anak penyanyi legendaris Nomo Koeswoyo yang menemukan jalan imannya.

Video yang dikirimkan Letkol Dono berdurasi 2 menit itu menayangkan seorang Yenny Wahid dalam program Pray for Indonesia yang berjudul "Ampuni Kami, Tuhan".