Pesantren ingin terlibat perangi Covid-19

Pemprov Jatim harus menggandeng pesanten tangani Covid-19.

Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat mengupdate kasus Covid 19, di Grahadi, Surabaya, Selasa (14/4/200)/Foto Alineaid/Adi Suprayitno.

Lonjakan angka sebaran Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) perlu mendapatkan perhatian serius untuk menekan jumlah pasien coronavirus. Caranya, Pemprov Jatim perlu menggandeng pondok pesantren untuk mempercepat penanganan Covid-19. 

Putra Pengasuh Ponpea Al Qodiri KH Muzaki Syah, Muhammad Fawaid mengatakan, di Jatim jumlah pesantren sangat banyak. Maka pemprov bisa melibatkan mereka. 

"Beberapa kiai dan gus-gus menyampaikan ke kami bahwa pentingnya melibatkan pesantren dalam penangan Covid-19 ini," ujar Fawaid, dikonfirmasi, Minggu (3/5). 

Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Mufa, pesantren bisa dihuni oleh ratusan atau ribuan santri dari berbagai daerah selama 24 jam. Pesantren tidak hanya mengajarkan agama saja, tetapi juga ikut mengembangkan lingkungan sekitar. Seperti halnya pemberdayaan ekonomi.

Penyebaran Covid-19, kata dia, tidak berdampak pada santri saja, tetapi juga masyarakat sekitar pesantren.