Petani Purwakarta tak menyangka produksinya meningkat melalui BPRL

Pemilihan Teknologi BPRL di Purwakarta sebagai langkah solutif terhadap ancaman kondisi lahan.

Anggota Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi di acara Temu Lapang dan Panen Perdana Padi Inpari 33, di Desa Gandosoli, Kecamatan Plered, Jabar, Senin (8/11/2021)/Foto Dok. Kementan.

Balitbangtan bersama Komisi IV DPR RI menggelar serangkaian kegiatan pengembangan benih unggul dengan mengaplikasikan teknologi Balitbangtan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Puncak kegiatan tersebut berupa Temu Lapang dan Panen Perdana Padi Inpari 33 di Desa Gandasoli, Kecamatan Plered bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi kemarin.

Balitbangtan melalui BPTP Jawa Barat menerapkan Teknologi Budidaya Padi Ramah Lingkungan (BPRL) di wilayah tersebut, sebagaimana ditekankan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa pertanian berwawasan lingkungan sangat penting, yakni sistem pertanian yang memperhatikan aspek ekologi dan sosial ekonomi.

Tujuan sistem pertanian tersebut untuk menjamin produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan berkelanjutan bagi kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup petani. “Dalam bertani ada ekosistem yang hidup (dan) saling menghidupkan, artinya dimana ada rantai makanan yang saling membutuhkan, kita harus menjaganya jangan sampai hilang,” ungkap Dedi Mulyadi.

Secara terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Fadjry Djufry menyatakan, berbagai riset telah dan akan terus dilakukan dalam mendukung ketersediaan benih unggul sebagai bagian untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.

“Peran serta BPTP di setiap wilayah menjadi penting untuk menentukan teknologi spesifik lokasi pada lahan yang akan dikembangkan.” jelasnya.