PKS harap PSBB Jawa-Bali tak sekadar "tarik rem-tekan gas"

Opsi kekarantinaan kesehatan ini akan dilaksanakan 2 pekan, 11-25 Januari 2021.

Ketua DPP PKS, Netty Prasetiyani. Dokumentasi DPR

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons positif kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa-Bali selama dua pekan, 11-25 Januari 2021. Diharapkan seluruh pihak mematuhinya.

"Semoga kebijakan PSBB Jawa-Bali ini menjadi energi baru yang mendorong Indonesia bergerak maju bukan sekadar maju-mundur atau tarik rem-tekan gas, yang membuat kita jalan di tempat," ujar Ketua DPP PKS, Netty Prasetiyani, dalam keterangannya, Kamis (7/1).

Meski demikian, Anggota Komisi IX DPR ini meminta tujuh hal kepada pemerintah agar kebijakan PSBB Jawa-Bali sukses. Pertama, menjadikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai "panglima" dalam merumuskan strategi penanganan pandemi Covid-19.

Kemudian, meminta upaya pelacakan (tracing), pengetesan (testing), dan perawatan (treatment) atau 3T digenjot. Seiring dengan itu, mendesak pemerintah meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan, termasuk tempat isolasi, ruang unit perawatan intensif (intensive care unit/ICU), ventilator, dan obat-obatan yang diperlukan.

Kedua, Netty meminta pemerintah menurunkan tingkat positivity rate yang kini masih tinggi dan melampaui standar WHO sebesar 5%. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak dan mempermudah akses tes bagi masyarakat dengan pembiayaan  terjangkau.