PKS ingatkan pejabat harus biasa dikritik, termasuk Prabowo

Sohibul Iman menyebut Gerindra sudah biasa mengkritik saat jadi oposisi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) didampingi Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman (kanan) saat diskusi soal Natuna di Jakarta, Senin (20/1)/Foto: Antara/Reno Esnir

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, merespon pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad soal kritik PKS sebelumnya bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terlalu lembek dalam menangani konflik Natuna dengan China.

Menurut Sohibul semua pejabat harus biasa menerima kritik, termasuk Prabowo. "Waktu mereka di luar (jadi oposisi) biasa mengkritik, kok sekarang pas di dalam (Koalisi pemerintah) jadi ditepis. Terima ya," ujar Sohibul dalam jumpa pers di kantor DPP PKS di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan pada Senin (20/1).

Sohibul meyakini Prabowo sendiri tidak mempermasalahkan kritikannya itu. "Saya yakin Pak Prabowo tidak demikian, kan itu dia (Wakil ketum Gerindra Sufmi Dasco) yang bicara, saya yakin Pak Prabowo justru enggak masalah," ujarnya. 

Sebelumnya, juru bicara PKS Muhammad Kholid menilai sikap Menhan Prabowo terlalu lembek dalam menghadapi manuver China yang mengklaim sepihak Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna.

"Pak Prabowo sebagai Menhan tidak boleh anggap isu kedaulatan sebagai isu yang enteng dan santai. Sikapnya harus tegas dan punya wibawa," ujar Kholid di kantor DPP PKS pada Sabtu (4/1).