PKS ingatkan pemerintah tingginya anak yatim piatu akibat Covid-19

Pada 2020, persentase perceraian naik menjadi 6,4% dari 72,9 juta rumah tangga atau sekitar 4,7 juta pasangan.

Ilustrasi. Pixabay

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mengingatkan, pemerintah soal membengkaknya jumlah anak yatim piatu akibat orang tuanya meninggal. 

"Meningkatnya angka kematian pasien Covid-19 tentu menambah jumlah keluarga yang kehilangan ayah, ibu bahkan keduanya. Pemerintah harus memitigasi dampaknya sejak sekarang agar tidak menjadi bom waktu masa mendatang," ujar Netty dalam keterangannya, Jumat (23/7).

Hasil survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2015 sebanyak 5,89% pasangan suami istri bercerai (hidup). Jumlahnya sekitar 3,9 juta dari total 67,2 juta rumah tangga. 

Pada 2020, persentase perceraian naik menjadi 6,4% dari 72,9 juta rumah tangga atau sekitar 4,7 juta pasangan.

Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS ini, ketidakhadiran orang tua akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak. Dia meminta, pemerintah memiliki strategi penanganan anak-anak fatherless atau motherless ini.