Polisi petakan dukungan jaringan internasional kepada OPM

Demonstrasi yang berujung ricuh di Papua dan Papua Barat diduga karena adanya provokasi dari jaringan internasional. 

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan keterangan seusai menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Papua, Jayapura, Papua. Antara Foto

Pihak kepolisian tengah menyelidiki atau memetakan dukungan jaringan internasional kepada gerakan Organisasi  Papua Merdeka atau OPM. Untuk mencari tahu peta dukungan jaringan internasional tersebut, pihak kepolisian menggandeng beberapa instansi terkait seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Luar Negeri. 

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol M Iqbal, mengatakan demonstrasi yang berujung ricuh di Papua dan Papua Barat diduga karena adanya provokasi dari pihak-pihak tertentu. Salah satunya keterlibatan jaringan internasional. 

Sayang, ketika disinggung asal jaringan tersebut, Iqbal enggan menyebutkannya secara rinci asal negaranya. Termasuk lembaga atau badan yang menggalang dukungan tersebut. “Kami tidak bisa menyebutkan pihak-pihak itu. Yang pasti kami akan mendalami dugaan itu,” kata Iqbal di Jakarta pada Senin (2/9).

Menurut Iqbal, pihaknya telah memetakan keterlibatan pihak luar dalam ricuh di Papua dan Papua Barat. Bahkan, Polri juga telah menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengungkap hal tersebut.

"Ada pihak-pihak seperti BIN, Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait lainnya yang sudah kita koordinasikan," tuturnya.