Polisi uber pemberi kode pengeroyokan Ade Armando

Polisi menerima kode dari media sosial terkait dugaan provokator.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan. Foto:Alinea.id/Immanuel Christian

Kepolisian menduga ada pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan aktivis media sosial Ade Armando pada Senin 11 April 2022 di depan Gedung DPR/MPR.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menjelaskan, ada pihak lain yang diduga menjadi provokator dan mengungkap keberadaan Ade Armando di tengah massa aksi. Menurutnya, provokator tersebut mengungkap keberadaan Ade Armando melalui media sosial, sehingga memancing penyusup untuk melakukan penganiayaan.

"Dari awal Kapolda bilang ini akan kita runut dari awal termasuk adanya kode dari seseorang melalui media sosialnya terhadap kelompok yang ada di lokasi demonstrasi," tuturnya di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (13/4).

Sejauh ini, menurut Zulpan, ada dua orang pelaku yang diketahui mengungkap keberadaan Ade Armando lewat media sosial, keduanya adalah Arif Pardiani dan Muhammad Bagja. Keduanya kini telah ditetapkan menjadi tersangka kasus pengeroyokan Ade Armando.

"Atas nama Arif Pardiani ditangkap di Jakarta," kata Endra.