Politikus PAN kritik survei SMRC soal sila pertama Pancasila

Guspardi juga mengaku heran dengan Saiful Mujani yang mempermasalahkan perda syariah.

Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus. Foto dpr.go.id

Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus mempertanyakan maksud pernyataan pengamat sosial politik, Saiful Mujani soal sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa cenderung dipahami hanya milik umat Islam. Dalam pernyataannya, Syaiful memandang, dengan banyaknya aturan syariat di Indonesia, maka sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa hanya berlaku bagi agama Islam saja.

Menurut Guspardi, harusnya dipahami bahwa sila Ketuhanan yang Maha Esa merupakan konsep ketuhanan yang menaungi semua agama di Indonesia.

"Artinya dalam sila pertama Pancasila itu terkandung nilai-nilai ketuhanan universal yang menjadikan setiap warga Indonesia bebas menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing," ujar Guspardi dalam keterangannya, Selasa (19/7).

Menurut politikus PAN ini, sila pertama Pancasila memiliki makna bahwa di dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia yang mempunyai kepercayaan yang beragam. Dan agama masing-masing  dapat hidup secara  berdampingan dengan damai dan saling menghormati. Selain itu,  juga dimaknai sebagai sikap tidak adanya pemaksaan kepercayaan dan agama kepada orang lain.

Guspardi juga mengaku heran dengan Saiful Mujani yang mempermasalahkan perda syariah. Guspardi menegaskan tidak sependapat dengan pendapat Syaiful bahwa dengan banyaknya aturan syariat di Indonesia maka sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa hanya berlaku bagi agama Islam saja.