Politikus PDI-P: OTT KPK kerja ala sirkus

Kinerja lembaga antirasuah dipandang belum memuaskan.

Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu. /Antara Foto

Politikus Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu menganggap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum memuaskan. Ia bahkan menyebut kerja-kerja operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK bak sirkus. 

"Saya berkeyakinan (UU KPK) harus direvisi karena saya ingin pemberantasan korupsi lebih maju lagi. Operasi tangkap tangan (OTT), sadap, tuntut. Itu kerja ala sirkus," ujar Masinton dalam diskusi bertajuk "Habis Demo Terbitlah Perppu" di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/10).

Parameter buruknya kinerja KPK, menurut Masinton, bisa dilihat dengan membandingkan jumlah kerugian negara yang dikembalikan KPK dan biaya operasional KPK selama 15 tahun. 

"Kerugian negara yang dikembalikan oleh KPK itu Rp3,4 triliun, sedangkan anggaran KPK itu Rp15 triliun. Apakah anggaran negara dengan kerugian negara yang dikorupsi sudah optimal dikembalikan? Jauh," ujar Masinton.

Lebih jauh, Masinton menilai, kinerja KPK bisa digenjot jika fokus pada bidang pencegahan. "KPK cuma bisa menyadap, OTT, sadap, OTT. Mana pencegahan yang dilakukan KPK? Kerjanya terjebak rutinitas. Kerja sirkus," kata dia.