Nasional

Polri: Ada kaki tangan Benny Wenda dalam kerusuhan di Jayapura

Provokasi dan kericuhan diprediksi akan terus berlangsung hingga berakhirnya sidang PBB pada 27 September.

Senin, 23 September 2019 20:29

Aksi unjuk rasa disertai kerusuhan di Wamena, Papua, ditengarai digerakkan oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, AMP merupakan kaki tangan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dipimpin Benny Wenda. 

"Bahkan, mereka (AMP) terbukti berhubungan langsung dengan Benny Wenda," ujar Dedi kepada wartawan di gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/9).

Dijelaskan Dedi, kerusuhan terjadi karena provokasi mahasiswa eksodus dari AMP yang berniat mendirikan posko di Universitas Cenderawasih (Uncen). "Posko itu juga akan mereka gunakan untuk propaganda, provokasi dan merencanakan aksi lainnya," kata Dedi. 

Namun, rencana itu ditolak mahasiswa dan rektor Uncen. Khawatir rusuh, aparat keamanan kemudian membawa mahasiswa eksodus keluar dari Uncen menuju ke Expo Waena, Jayapura. Di Expo Waena itulah, aparat yang tengah beristirahat diserang.  

"Satu anggota TNI meninggal dunia, enam anggota brimob kritis karena luka benda tajam dan timpukan batu. Kemudian tiga orang mahasiswa eksodus meninggal dunia," tutur Dedi. 

Ayu mumpuni Reporter
Marselinus Gual Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait