Polri khawatir ada martir rusuh di Manokwari Papua Barat

Mabes Polri menegaskan tujuh satuan sekelas kompi (SSK) yang mengamankan kerusuhan di Monkwari, Papua Barat, tidak dibekali peluru tajam.

Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). / Antara Foto

Mabes Polri menegaskan tujuh satuan sekelas kompi (SSK) yang mengamankan kerusuhan di Monkwari tidak dibekali peluru tajam. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan dalam meredam massa, polisi maupun TNI menggunakan soft approuch

Hal itu ditegaskan Polri lantaran dikhawatirkan adanya oknum yang berusaha menunggangi peristiwa kerusuhan di Monokwari, Papua Barat.

“Untuk aparat kepolisian dalam melakukan keamanan tidak dibekali peluru tajam. Kita khawatir ada pihak tertentu yang memanfaatkan, akhirnya ada martir. Nanti sudah kondusif jadi ricuh kembali,” kata Dedi di Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/8).

Menurut Dedi saat ini situasi keamanan di Monokwari, Jayapura dan Sorong sudah terkendali. Namun aparat keamanan masih bersiaga memberikan pengamanan masyarakat untuk mengantisipasi adanya provokasi kembali.