PP Pemuda Muhammadiyah tuntut bukti kerja Satgas khusus kasus Novel

Pembentukan Satgas khusus kasus Novel Baswedan didasarkan pada surat perintah resmi Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian pada 8 Januari 2019.

Penyidik KPK Novel Baswedan bersiap menjadi saksi dalam sidang kasus merintangi penyidikan perkara korupsi dengan terdakwa Lucas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

PP Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi pembentukan Satgas khusus untuk mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. 

Pembentukan Satgas khusus didasarkan pada surat perintah resmi Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian pada 8 Januari 2019.

Ketua Hukum, HAM dan Advokasi PP Pemuda Muhammadiyah Razikin tidak dapat memungkiri bahwa pembentukan Satgas khusus terbilang lamban. Kendati demikian, menurutnya, hal tersebut tetap menunjukkan keseriusan Polri untuk mengusut tuntas kasus Novel.

"Secara normatif patut diapresiasi dan didukung karena dengan adanya tim gabungan tersebut setidaknya membuktikan ada keinginan untuk menyelesaikan kasus Novel," ujarnya melalui pernyataan tertulis yang diterima Alinea.id.

Razikin menuturkan terkait tudingan dari berbagai pihak mengenai adanya kepentingan politik di balik pembentukan Satgas khusus itu pun harus benar-benar ditepis dengan kesungguhan penuntasan kasus Novel.