PPKM level 3 di seluruh Indonesia, epidemiolog khawatirkan demotivasi

Tak hanya pemerintah, ada unsur swasta, masyarakat terlibat dalam penurunan level PPKM.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman saat menyampaikan paparannya di Alinea Forum, Selasa (14/9/2021)/Foto tangkapan layar.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut hasil riset di Italia, Covid-19 berpotensi sebabkan kanker pencernaan. Di sisi lain, belum ada rumus jitu dalam penanganan Covid-19.

Namun, bukan berarti tidak ada alat sama sekali untuk pengendalian pandemi Covid-19, yakni melalui penanganan yang mengkombinasikan obat, vaksin, pembatasan sosial, 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), dan 3T (testing, tracing, treatment).

Setiap negara, katanya, harus menemukan kombinasi alat untuk pengendalian Covid-19. Ia tidak memungkiri negara yang merespons isu Covid-19 secara cepat, lebih baik dalam pengendalian pandemi.

Selain itu, dalam pengendalian pandemi Covid-19, masyarakat perlu dilibatkan sebagai subjek dan objek. Jadi, bukan hanya sebagai objek dari program penanganan Covid-19 pemerintah, dan perlu diposisikan sebagai subjek yang berpartisipasi dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Ia pun mengkritik rencana kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 merata di seluruh Indonesia selama libur Natal dan Tahun Baru nanti. Sebab, masyarakat yang telah banyak berkorban menurunkan level PPKM perlu mendapatkan pelonggaran.