PTM ditunda, Kemendikbud klaim 90% sekolah siap tatap muka

PPKM Jawa-Bali ganjal pembelajaran tatap muka di sekolah.

Ilustrasi. Pexels.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (Dirjen PAUD) Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri, mengklaim 90% sekolah telah siap pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, terpaksa ditunda seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

“Kami telah melaksanakan survei kepada banyak pihak. Kami berkoordinasi dan berkolaborasi dengan dinas-dinas daerah memang sebenarnya sudah ada kira-kira 90% sekolah siap tatap muka. Tetapi, kemarin adanya ketentuan PPKM Jawa-Bali, ini konstelasinya berubah lagi,” tutur Jumeri dalam diskusi virtual, Sabtu (23/1).

Jumeri menambahkan, banyak kepala daerah belum memahami pemberian keleluasaan PTM dalam Surat Kepurusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Kepala daerah juga berhati-hati dalam mengambil keputusan PTM. Kemendikbud juga telah memisahkan permasalahan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Hingga akhir 2020, sebesar 14% daerah sempat melakukan PTM. Biasanya, jelas dia, buka-tutup sekolah disebabkan banyaknya kendala dan keterbatasan. Misalnya, kemampuan untuk testing Covid-19 guru, hingga murid.

“PTM masih jauh. Jadi, kira-kira memaksimalkan kombinasi PJJ dan PTM,” ujar Jumeri.